Thich Nhat Hanh tentang Spiritualitas dan Perdamaian Dunia
MENGKAJI PEMIKIRAN THICH NHAT HANH TENTANG SPIRITUALITAS DAN PERDAMAIAN DUNIA Bersama Dr Reza Wattimena Rabu, 23 Pebruari 2023 Pukul 19.00 – 21.00 WIB Link: s.id/Esoterika23 Thích Nhất Hạnh (11...
View ArticleLangit Biru dan Pohon Hijau Pagi Ini
Statue Surreal Large Sun Rays Moon Fantasy Sun Oleh Reza A.A Wattimena Bentuk adalah kekosongan. Kekosongan adalah Bentuk. Tidak ada Bentuk. Tidak ada kekosongan. Bentuk adalah Bentuk. Kekosongan...
View ArticleBuku Terbaru: Yesus Lintas Peradaban: Yoga, Buddha dan Sufi Islam
Oleh Reza A.A Wattimena Tak bisa disangkal, Yesus adalah salah satu tokoh terpenting di dalam sejarah manusia. Ia menginjakkan kaki di dunia sekitar 2000 tahun yang lalu. Namun, pengaruhnya terasa...
View ArticleSeperti Ombak dan Pelangi: Ada, Tapi Tak Sungguh Ada…
Oleh Reza A.A Wattimena Jeanne Putri, keponakan perempuan yang paling besar, berkunjung ke rumah kemarin. Spontan, ia minta gendong. Namun, karena sudah besar, saya tidak bisa lagi melakukannya....
View ArticleZen itu Seperti Kamar Kosong
Oleh Reza A.A Wattimena Beberapa teman bercerita. Mereka sudah belajar Zen. Mereka juga sudah aktif Yoga. Namun, derita dan kecewa tetap berkunjung, seolah tak ada yang berubah. Akhirnya, mereka lelah....
View ArticleSeminar: Etika dan Moral di dalam Dunia Digital
Masih dalam tema besar “Manusia dan Dunia Digital”, kelas filsafat pada putaran kedua ini membahas bagaimana pemikiran Kant, pemikiran kaum Stoa, pemikiran Karl Marx, hingga Buddhisme dapat memecahkan...
View ArticleHidup Seutuhnya
Oleh Reza A.A Wattimena Hampir jam 8 malam. Hujan mendadak tiba. Dari pelan, secara perlahan, ia menjadi keras. Suara orang berteriak-teriak di rumah ibadah terdekat terdengar keras. Beberapa teman...
View ArticleZen Pengembara Menuju Yogyakarta
Oleh Reza A.A Wattimena Tegangan mesin itu terasa di tangan. Angin dingin menerpa seluruh tubuh. Ramai lalu lintas membuat semua terasa hidup. Semua bergerak dengan satu tujuan: Yogyakarta. Semua sudah...
View ArticleHidup Mengalir, Tanpa Rintangan
Oleh Reza A.A Wattimena Jam 11 malam, Jumat 13 Mei 2022. Perut melilit. Sakitnya nyaris tak tertahankan. Saya pun terbangun. Cuaca sejuk dan nikmat. Semuanya sempurna, kecuali perut yang berteriak....
View ArticleTiga Pertemuan: Urban Zen, Tawaran Kejernihan untuk Manusia Modern
Webinar bersama Forum Kader Pemikir Islam Indonesia dan Lembaga Studi Agama dan Filsafat Bagaimana menemukan kejernihan di tengah jaman yang semakin membingungkan ini? Bagaimana mendapatkan kedamaian...
View ArticleArti Cinta yang Sesungguhnya…
Oleh Reza A.A Wattimena Dulu, saya adalah vokalis band. Sayangnya, dengan berlalunya waktu, band kami sudah pecah. Semua sudah berkeluarga, kecuali saya. Hidup memisahkan kami. Kami adalah band rock....
View ArticleApa Kekuatan “Supranatural” Anda?
Oleh Reza A.A Wattimena Masyarakat Bali memang unik. Sudah hampir dua bulan, saya menetap disini. Saya menginap di sebuah tempat di Ubud. Hari itu masih pagi, dan saya hendak keluar untuk membeli...
View ArticleHarta yang Paling Berharga,… Bukanlah Keluarga
Oleh Reza A.A Wattimena Pernahkah anda mendengar lagu tersebut? Harta yang paling berharga.. adalah keluarga. Belakangan ini, saya sering tergiang lagu itu. Lagu itu, pada hemat saya, berbahaya. Orang...
View ArticleKalkulator Zen: Siapa Saya, Jika Saya Tidak Berpikir?
Oleh Reza A.A Wattimena Saya suka sekali berkendara di jalan-jalan di Bali. Keindahan arsitektur khas Bali, dibarengi wangi dupa dari ritual agama mereka, memang tiada tara. Namun, selalu ada satu hal...
View ArticleHossein Nasr dan Buddhisme
Oleh Nuruddin Al Akbar, Peserta Kelas Circles Indonesia dan Platon Academy, Kandidat Doktor Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Pada saat penutupan kelas “Urban Zen” yang diselenggarakan oleh...
View ArticleMemulihkan Diri, Setelah Perpisahan
Oleh Reza A.A Wattimena Janganlah berduka, begitu kata Rumi. Apa yang lenyap akan datang kembali dalam bentuk yang lain. Bulan tetap bersinar terang, justru ketika ia tidak menghindari gelap. Seperti...
View ArticleZen dari Amarah
Oleh Reza A.A Wattimena 2006, pagi hari, saya berkendara motor di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Tiba-tiba, ada satu sepeda motor menyalip saya dari kiri. Saya kaget. Yang mengendarai adalah...
View ArticleSeperti Stasiun Kereta Api
Oleh Reza A.A Wattimena Saya suka duduk di stasiun kereta api. Banyak orang berlalu lalang. Ada yang terburu-buru mengejar kereta yang hendak pergi. Ada yang duduk bersantai menunggu kedatangan kereta...
View ArticleTentang Penderitaan dari Kebahagiaan
Oleh Reza A.A Wattimena Selama 2021 dan 2022, saya banyak menetap di Bali. Saya jatuh cinta dengan alamnya. Saya juga sangat jatuh cinta dengan budayanya. Tidak seperti Jakarta, Pulau Jawa dan beberapa...
View Article